Search this bog

Rabu, 21 September 2011

contoh pidato bahasa indonesia


            Assalaamu’alaikum Wr. Wb
   Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpah kepada Habib tertinggi Nabi besar Muhammad SAW, kepada seluruh keluarganya, para sahabatnya, dan juga kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Amien…
Hadirin yang saya hormati.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan sesuatu di depan anda sekalian. Dalam kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan beberapa kata mengenai “Antara Pemimpin dan Bencana”.
Tak bisa kita pungkiri lagi bahwa kedudukan manusia di muka bumi ini ialah sebagai khalifah atau pemimpin yang memiliki andil yang sangat besar dalam pemeliharaan alam sekitar. Tetapi kenyataannya sekarang alam sedang mengalami guncangan hebat eksploitasi yang disebabkan oleh pengelolaan lingkungan yang carut-marut. Merebaknya pengeksploitasian alam sangatlah menyedihkan. Contohnya saja banyak hutan yang sudah gundul akibat penebangan liar, es di kutub utara mulai mencair, gunung-gunung satu persatu mulai mengeluarkan awan panasnya, banjir bandang melanda berbagai daerah, dan tak lupa tanah longsor. Sepatutnyalah kita merenung sejenak atas apa yang sudah kita perbuat kepada alam ini.
Apakah anda semua masih ingat dengan kasus Lumpur Panas Lapindo Brantas? Itu tidak bisa dikatakan sebagai bencana alam. Kenapa? Karena itu adalah sebuah kesalahan teknis dalam proses kerja dari Perusahaan Lapindo Brantas Sidoarjo dalam penggalian kedasar tanah yang membuat pipa selubung yang membatasi antara tanah dalam dengan tanah dangkal retak sehingga jutaan kubik lumpur yang terdapat di dalam tanah keluar dengan sendirinya. Apa yang bisa kita dan pemerintah lakukan? Berbagai cara telah ditempuh, contohnya menutup lubang semburan gas dengan bola beton, dan mengalirkan lumpur ke laut bebas. Tapi apa hasilnya? Bukan solusi pencegahannya tapi malah pro dan kontra yang terjadi. Kita hanya bisa menunggu dan berdoa lumpur tersebut habis dari dasar tanah dan berhenti menyembur dengan sendirinya. Kurang lebih 5 tahun sudah berlalu tetapi lumpur panas masih menyembur dan menenggelamkan ribuan rumah pendudukan disekitarnya.
Olehsebab itu, logikanya setiap satu orang membutuhkan 10 liter air perhari dan 10 ton oksigen pertahun. Bisa anda bayangkan, itu berarti setiap satu orang harus menanam kurang lebih 60 sampai dengan 80 benih pohon sampai tumbuh. Apabila manusia hanya menginginkan kebebasan dan tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, bencana atau perubahan iklim tinggal menunggu waktu saja.
Akhir kata marilah kita selamatkan bumi tercinta kita dari berbagai bencana seperti, tanah longsor, banjir, erosi, perubahan iklim, dan global warming. Selamatkan hutan kita dari illegal logging, berpikirlah untuk kepentingan bersama, untuk anak cucu kita kelak.
Hadirin yang saya hormati.
Cukup sekian dari saya. Mudah-mudahan apa yang saya ucapkan tadi bisa menjadi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila ada ucapan yang kurang berkenan. Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar