Search this bog

Selasa, 20 September 2011

makalah sex bebas


KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum, Wr.Wb
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, berkat kekuatan-Nya lah kami selaku penyusun dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya.
Meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau internet.
Memasuki milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum pendidik bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-hati terhadap gejala-gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual, yang berlangsung saat ini. Seiring perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan.
Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.
Tentunya dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangannya, kami sangat mengharapkan saran untuk perbaikan makalah kedepannya, supaya kekurangan ini tidak terulang pada makalah selanjutnya. Supaya jadi pelajaran juga bagi kami.

Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.


Jampangkulon, 07 April 2011
Penyususn





 Kelompok 3 (X-1)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………....           1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..           2
BAB      I        PENDAHULUAN
                        Latar Belakang …………………………………………………………           3
                        Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Metode Penulisan ……………...            4
BAB      II       PEMBAHASAN
                        Pengertian Pergaulan Bebas …………………………………………...            5
                        Pendidikan Seks Bebas dan Dampak Seks Bebas .…………………….            6
                        Tujuan Pendidikan Seks, Metode dan Pentingnya Pendidikan Seks …             7
                        Menghindari Seks Bebas ………………………………………………            8
                        Pandangan Islam……………………………………………………….            8
                        Pacaran adalah Pergaulan Bebas ………………………………………            9
                        Faktor – Faktor Penyebab Seks Bebas ……………..………………….          10
                        Tempat yang Memungkinkan Terjadinya Seks Bebas ……………......            10
                        Motivasi ………………………………………………………………..          11
BAB      III     PENUTUP
                        Kata Penutup dan Saran …………………………………………….....          12
                        Kesimpulan dan Rangkuman ………………………………………….          13
BAB      VI    DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………          14








BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya memelukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses regenerasi ini sangat dipengaruhi oleh perilaku keduanya. Sebagai manusia yang mempunyai berbagai kelebihan dibanding makhluk lain, yaitu karunia akal dan hati. Maka manusia dalam proses regenerasi tidaklah sama seperti hewan. Tetapi manusia mempunyai berbagai aturan kehidupan yang telah diajarkan oleh pembawa pesan dari sang Pencipta, atau berbagai norma sebagai kesepakatan bersama dengan manusia lain. Aturan atau norma ini dibuat dengan pemikiran dan penggunaan hati untuk menilainya sebagai pedoman hidup untuk menjadi manusia yang baik.
Hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya ini adalah kekuatan utama agar generasi manusia tidak punah. Proses ini dalam kehidupan dewasa ini sudah mulai tercampuri berbagai kebudayaan lain yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat manusia di belahan bumi timur, Negara kita termasuk di dalamnya.
Budaya kita yang “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Dalam uraian makalah ini akan menyinggung sedikit masalah pergaulan bebas antar remaja yang menjurus pada penyalahgunaan hasrat untuk regenerasi menjadi hasrat untuk pelampiasan nafsu diri semata.
           
B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Seks Bebas?
2.      Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Seks Bebas?
3.      Apa pengertian Pergaulan Bebas?
4.      Bagaimana dampak dari Seks Bebas?
5.      Bagaimana cara penanggulangan masalah Seks Bebas di kalangan remaja?
6.      Bagaimana pandangan Islam terhadap Seks Bebas?
7.      Bagaimana bisa terjadinya Seks Bebas di kalangan remaja saat ini?
8.      Dalam Undang – Undang apa  yang bersangkutan dengan Seks Bebas ini?
9.      Dimana saja tempat yang memungkinkan terjadinya Seks Bebas?
10.  Bagaimana peran serta masyarakat, keluarga, dan penegak hukum dalam pemberantasan Seks Bebas?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Agar masyarakat dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Seks Bebas.
2.      Agar para remaja mengetahui dampak yang akan terjadi akibat dari perbuatan Seks di dluar nikah?
3.      Agar masyarakat mengetahui bagaimana caranya menanggulangi masalah tentang Seks Bebas.
4.      Agar para remaja mengetahui bagaimana pandangan Islam tentang Seks Bebas dan pandangan Seks Bebas menurut Hukum Islam.
5.      Agar masyarakat mengetahui apa sangki yang dikeluarkan pemerintah akibat Seks Bebas itu.

D.   Manfaat Penulisan
1.      Teoritis      : Memberikan wacana ilmiah bagi masyarakat tentang permasalahan Sex Bebas yang merajalela di kalangan remaja Indonesia pada saat ini.
2.      Praktis       : Dengan dilaksanakannya penelitian ini di harapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya untuk menghindari segala macam praktek tentang pergaulan bebas termasuk Sex di luar nikah.
E.   Metode Penulisan
Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah case control. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian yang membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya paparan. Rancangan penelitian ini dikenal dengan sifat retrospektif, yaitu rancangan bangun dengan melihat kebelakang dari suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti.


BAB II
PEMBAHASAN
          A. Pengertian Pergaulan Bebas
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan teman. Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari 5% ada tahun 1980-an menjadi 20% di tahun 2000. telah dilakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja tentan seks bebas di Desa Paya Bakung Dusun I B Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2006.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diajukan responden dengan jumlah sampel 42 responden. Hasil penelitian yang terlibat pergaulan tidak baik sebanyak 80,9% sedangkan remaja yang memperoleh sumber informasi tentang seks bebas sebanyak 47,6% dan remaja yang keadaan ekonominya baik sebanyak 35,6% serta remaja yang berpengetahuan cukup tentang seks bebas sebanyak 43% sedangkan baik dan kurang masing-masing sebanyak 28,5%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas disebabkan karena kurangnya kesadaran remaja tentang keadaannya dan tidak ada keterbukaan antara orang tua dan anaknya.
Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan











B. Dampak Sex Bebas
Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Efek lain dari maraknya sex bebas adalah makin merebaknya penyakit kelamin, dari yang ringan hingga HIV-AIDS banyak menjangkiti kehidupan generasi muda sekarang
Bahauya seks bebas mengakibatkan : menciptakan kenangan buruk, kehamilan dan akibatnya, pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi, penyebaran penyakit, keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat.
C. Pendidikan Sex Bebas
Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai sex play yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkannya secara baik, benar, dan legal.
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang luas dan kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks dalam artiheterosexua l ( seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya ), dan bukan semata - mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi, sosio-kultural, agama, dan kesehatan. Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antarasex  instructiondan education in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan. Adapun education ini sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri.
Salim Sahli : Pendidikan seks adalah penerangan yang bertujuan membimbing serta mengasuh tiap-tiap lelaki dan perempuan, sejak dari anak-anak sampai sudah dewasa, perihal pergaulan antar kelamin umumnya dan kehidupan seksuil khususnya, agar mereka dapat melakukan sebagaimana mestinya sehingga kehidupan kelamin itu mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Abdulah Nashih Ulwah : Pendidikan seks bebas adalah masalah mengajarkan, memberikan pengertian, dan menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut seks, naluri, dan perkawinan kepada anak sejak akalnya mulai tumbuh dan siap memahami hal-hal di atas.
D. Tujuan Pendidikan Seks
Tujuan pendidikan seks bebas secara umum, sesuai dengan kesepakatan internasional “Conference of Sekx Education and Family Planning” tahun 1962, adalah : untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagian karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Diantaranya adalah :
1.      Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan, yang selalu berubah dan berbeda dalam tiap masyarakat dan kebudayaan.
2.      Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan keluarga.
3.      Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan fungsi dan kebutuhan seks.
4.      Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian sehingga mampu untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
E. Pentingnya Pendidikan Seks
1.      Dapat mencegah penyimpangan dalam kelainan seksual khususnya remaja.
2.      Dapat memelihara tegaknya nilai dan norma serta moral remaja.
3.      Dapat mengatasi gangguan-gangguan psikis pada remaja.
4.      Dapat memberikan pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
F.    Metode Pendidikan Seks
Beberapa metode pendidikan seks yang disesuaikan dengan kondisi serta situasi pendidikan, terutama mengingat hal-hal sebagai berikut :
1.      Usia pertama,
2.      Waktu yang tersedia, yang bervariassi antara 2 jam sampai 2 hari,
3.      Lokasi pendidikan, di sekolah, wisma pancawarga, di gelanggang remaja, atau melalui radio.
Metode dan alat yang digunakan adalah : ceramah, Tanya jawab, diskusi kelompok, overhead projector, film, magnetic panel, dan gambar-gambar pada karton.






G. Menghindari Seks Bebas
1.    Pencegahan menurut hukum Islam : memisahkan tempat tidur anak setelah lebih dari 7 tahun, meminta izin ketika masuk ke kamar orang tua, mengajarkan adab memandang lawan jenis, larangan menyebarkan rahasia suami-istri.
2.    Pencegahan seks bebas dalam keluarga : (a) keluarga harus terlebih dahulu mengerti tentang permasalahan seks, (b) jangan menghadapi pertanyaan seputar seks dengan sikap merendahkan atau menolak, (c) seorang ayah menerangkan kepada anak laki-laki, dan ibu  menerangkan kepada anak perempuan, (d) menjelaskan seks harus bertahap sesuai dengan usia anak, (e) jangan menerangkan seks kepada anak laki-laki dan perempuan pada waktu dan ruang yang sama, (f)hindari hal-hal yang berbau porno, pilih kata-kata yang sopan, (g)hindari anak dengan hal berbau porno yang dapat merangsang gairah seksual, (h) meyakinkan bahwa teman putra-putri merekan adalah anak baik, (i) setiap anak dididik untuk merasa percaya diri dengan jenis kelaminnya, (j) jangan membedakan laki-laki dan perempuan, (k) pisahkan tempat tidur laki-laki dan perempuan, (l)menyambut mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, (m) tanamkanlah etika memelihara diri kepada anak, (n) membangun sikap saling percaya antara anak dan orangtua.
H.  Bagaimana Islam memandang Pergaulan Bebas ?
. Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.
Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat dalam free sex.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Juka hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabhaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika ummat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.
Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
I.      Pacaran adalah Pergaulan Bebas
Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas. Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran. Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim ? Hal-hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.






J.     Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Sex Bebas
1.    Faktor internal / lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman.
2.    Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
3.    Kumpul kebo atau istilahnya seks bebas yang dilakukan remaja karena berbagai faktor misalnya, tidak sadarkan diri, bahkan bila seorang pria yang berkelakuan bejat sampai memaksa seorang cewek. Terkadang seorang cewek bisa hamil pada usia sekolah/ para gadis umumnya, mengikuti pergaulan para remaja lainnya. Dia tidak tahu maksudnya, akhirnya dia terjebak oleh yang lainnya. Ada juga remaja yang ngumpul dipinggir jalan raya entah tidak tahu artinya apa, malam-malam hingga larut malam, sambil memainkan gitar dan bernyanyi, sehingga membuat keributan tetangganya dan mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan.
K. Tempat – Tempat yang digunakan Remaja dalam Melakukan Seks
No.
Tempat Senggama
Dr. Biran Affandi (Jakarta)
Dr. Dalana (Surabaya)
f
%
f
%
1.
Sekolah
8
2,8
-
-
2.
Rumah
228
7
83,05
59,79
3.
Taman
14
4,9
-
-
4.
Mobil
1
0,4
-
-
5.
Hotel
32
11,2
3
4,17
6.
Tempat parker
-
-
2
2,78
7.
Tempat lain
2
0,7
-
-
Jumlah
285
100
72
100


L.   Motivasi
Kiat bagi remaja dalam berpacaran yang mana pacaran merupakan budaya asing hendaknya diisi dengan jalinan hubungan dengan pasangan dengan dasar cinta, cinta yang tak harus belepotan syahwat dan birahi. Bahkan ketika cinta itu tumbuh semakin dewasa, syahwat dan birahi tidak lagi menjadi tujuan yang memiliki arti. Dalam bentuknya yang dewasa itu, cinta lebih kentara dengan wujud kepasrahan, keikhlasan, dan peneguhan eksistensi.
“Aku mencintaimu bukan karena ingin mendekap dan memilikimu, tapi aku mencintaimu karena aku mencintaiNya”.
Inilah motivasi untuk merubah pola pikir generasi muda yang hanya memburu nafsu kesenangan sesaat, menjadi sebuah ide hidup yang hangat menemani hari dalam naungan cinta suci menuju Kebenaran sejati. Inilah tonggak manusia menjadi umat yang paling tinggi derajatnya di banding makhluk lain.



















BAB III
PENUTUP
A.   Kata Penutup
Pendewasaan pemikiran remaja dengan beranjak dalam memahami cinta dari sekadar remah-remah kehidupan kepada cinta sebagai hamparan sawah ladang, yang tak pernah menuntut hadir dimeja makan, namun karenanya kita semua bisa dengan lahap bersantap malam. Cinta suci inilah dasar pergaulan lawan jenis yang sesuai dengan fitrah manusia agar tidak menimbulkan gejala sosial yang negatif. Perkembangan regenerasi yang dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Bukan karena factor kecelakaan atau regenerasi yang tidak di inginkan, tetapi merupakan tujuan suci untuk menjaga eksistensi kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Pemuda atau pemudi haruslah diperhatikan sering lagi karena tanpa perhatian dari orang tua, guru dan lembaga sosial lainnya seorang anak dapat melakukan penyimpangan sosial. Karena hanya merekalah penerus bangsa ini.
Araha-arahan perlu diberikan kepada remaja, karena dampak awal yang paling terasa adalah pada orang yang ada disekitarnya. Pendukungan mereka sangat perlu untuk memupuk rasa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis sangat berterima kasih kepada perbagai sumber informasi dan data yang telah penulis gunakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tentunya yang utama adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat, pengetahuan, serta kemampuan bagi penulis. Selain itu, penulis juga berterima kasih kepada keluarga, guru dan teman-teman yang telah senantiasa memberikan dukungan dan bantuannya yang sangat berarti dalam penulisan karya tulis ini.
Semoga karya tulis sederhana ini dapat memenuhi syarat sebagai tugas dalam bidang ilmu pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ( PENJAS-ORKES ) serta dapat berguna, sebagai
p
engetahuan dan dapat memberikan dukungan terhadap kemajuan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dalam karya tulis ini. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan saran yang dapat membangun dan mengembangkan karya tulis ini. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
B.   Saran
Adapun saran yang kelompok kami buat agar dapat dijadikan teladan oleh para remaja untuk dapat memperbaiki jalur hidup mereka demi masa depan dan nama baik negara kita, terutama orang tua selaku ayah dan ibu harus betul-betul memberikan perhatian bagi anak-anak mereka. Dihimbaukan bagi para pihak keamanan seperti polisi harus lebih mengetatkan keamanan serta kegiatan mereka untuk mengatasi kenakalan remaja.
C.   Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya penulis akan menyimpulkan beberapa hal, yakni :
1.      Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
2.      Islam tidak mengakui dan mengatur tata cara seperti yang ada pada saat ini.
3.      Budaya pacaran adalah merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas dan dampak negatif (bahayanya) tidak jauh berbeda.
D.   Rangkuman
1.      Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.
2.      Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
3.      Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
4.      Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
5.      Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
6.      Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
7.      Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga.
8.      Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya.
9.      Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
10.  Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah sebaliknya dari apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
11.  Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang lain.
12.  Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya.
13.  Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.

BAB V1
DAFTAR PUSTAKA
Al-Makatti, Abdurahman, 2001; Pacaran Dalam Kacamata Islam. Jakarta; Media Dakwah.
Sultoni, Wahyu Bagja, 2007; Ilmu Sosial Dasar. Bogor; STKIP Muhamadiyah.
(http://www.wikipedia.com
Buku LKS Penjasorkes SMA Negeri 1 Jampangkulon periode 2010/2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar